Rabu, 25 September 2013

Untuk Sahabatku…










Bismillahirrahmaanirrahiim…sahabatku yang indah,.Telah datang hari yang menjadi satu dari sekian banyak hari yang tak pernah Allah kurangi nikmatNya untukmu.. Hari yang menjadikan keindahan pribadimu yang shalehah semakin bersinar dengan bertambahnya nikmat umur yang Allah berikan..


Sahabatku sayang, ketahuilah, bahwa aku mencintaimu karena Allah, dan aku bersyukur karena Allah telah memberikan rasa cinta itu.. Rasa cinta yang merahmati ukkuwah persahabatan kita. Tak pernah hentinya aku bersyukur memiliki sahabat seistimewa dirimu. Yang selalu mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Mencontohkan akhlaqul karimah dengan ketulusan yang juga menonjolkan pribadi yang muthma’innah… Ketahuilah, bahwa aku tak pernah bisa berbohong akan perasaan ini, bahwa aku sangat beruntung dan merasa bersyukur memiliki sabahat sepertimu… Dan engkau tidak akan pernah tahu juga tak akan pernah bisa mengira betapa istimewanya arti dirimu sebagai sahabatku dalam hatiku.


Sahabatku, terimakasih atas segala kebaikan yang selalu engkau berikan kepadaku, rasa sayangmu yang sungguh sampai kedalam hatiku, pengertianmu akan keterbatasan diriku. Tahukah engkau sahabatku? Betapa tak berdayanya aku membalas semua kebaikanmu, karena hanya Allah lah yang pantas membalas semua kebaikanmu itu. Jazakillahu khairan sahabatku..amin.


Sahabatku, dari sekian banyak kebaikan yang kau lakukan, maafkanlah aku. Maafkan aku, karena tak pernah bisa menjadi penguatmu yang baik. Yang bisa menghiburmu dengan baik dikala engkau sedih, yang bisa memberi saran dan pengingat yang baik dikala engkau membutuhkan, maafkan.. Maafkan segala keterbatasanku, yang sering membuatmu kecewa, yang tak pandai diandalkan saat engkau membutuhkanku… Yang lemah dalam menjagamu… Maafkan… Padahal engkau selalu melakukan hal yang sebaliknya untukku.. Sekali lagi maafkan aku sahabatku. Tapi ketahuilah, bahwa aku benar adanya menyayangimu. Karena sebenarnya setiap kesedihan dan air mata yang melandamu sungguh membuat hatiku sakit. Sakit karena aku tak berdaya apa-apa untuk membuatmu bahagia. Sakit karena aku hanya ingin kebahagiaanlah yang menghiasi hari-hari mu dan keindahan senyummu. Dan ketika aku melihat juga mendengar bahwa kau bahagia, maka aku lebih bahagia akan hal itu, dan ikut merasakan kebahagiaan yang kau pancarkan..


Sahabatku, izinkan aku menyisipkan untaian doaku untukmu, sebagaimana doa yang kau berikan kepadaku…


Ya Allah, Ya Rahman, sebaik-baiknya tempat ku meminta, aku meminta permintaan yang terbaik, permohonan yang terbaik, keberhasilan terbaik, ilmu terbaik, amal terbaik, pahala terbaik, kehidupan terbaik, tempat kembali yang terbaik, dan tetapkanlah sahabatku ini dalam semua kebaikan itu ya Allah…


Ya Allah, Ya Rabbul Izzati bahagiakanlah hatinya dengan kebahagiaan yang membuatnya semakin mencintaiMu, tetapkanlah hatinya dalam kesabaran dalam menempuh setiap ujian yang menjadi ciri dari pribadinya yang shalehah.. Lindungilah ia sebagaimana Engkau melindungi dengan penjagaan terbaik Mu yang kau khususkan untuk seluruh hamba Mu yang Kau cintai dan Kau jadikan mereka sebagai golongan hambaMu yang shaleh dan shalehah..

Jauhkanlah hal-hal yang buruk darinya… Bimbinglah ia selalu agar tak pernah merasa lelah dengan keistiqomahannya untuk senantiasa berada di jalan Mu yang Lurus… yang Engkau ridhai…

Limpahkanlah selalu ketetapan Mu untuknya agar selalu dalam perlindunganMu melangkah dalam kebenaran..

Ridhoilah ya Allah, berkahi setiap langkah dan tutur kata, penglihatan dan pendengaran juga hati..dan jauhkanlah ia dari maksiat kepada Mu..


Ya Allah…Jangan Engkau tinggalkan untuknya suatu dosa melainkan telah Engkau ampunkan. Dan tiada suatu aibnya, melainkan telah Engkau tutupinya. Tiada suatu dukanya melainkan telah Engkau hilangkan daripadanya. Tiada suatu hutangnya melainkan telah Engkau bayarkannya. Tiada suatu kesakitan melainkan telah Engkau sembuhkan. Tiada suatu hajatnya dari keperluan dunia dan akhiratnya yang telah Engkau ridhoi dan tepat untuknya melainkan telah Engkau tunaikan segalanya baginya wahai Allah Ya Rahman Ya Rahim..


Ya Allah…Lindunglah sahabatku dari hilangnya nikmatMu dan berubahnya kesejahteraanMu dan berbagai macam murkaMu.

Sungguh aku benar-benar memohon kepadaMu tabahkanlah dia dalam menghadapi segala urusan dan limpahkanlah kekuatan juga kemudahan dalam menerima petunjukMu. Karuniakanlah kepadanya jiwa ketaqwaan dan sucikanlah hatinya, wahai Allah yang Maha sebaik-baik menyucikan.


Ya Allah, Ya Rabbana… Sungguh Engkau mengetahui segala apa yang dia lakukan, dan Engkau pulalah yang Maha mengetahui segala apa yang dia inginkan, maka kabulkanlah permohonannya, jadikanlah segala permohonan baiknya memang baik di hadapanMu ya Allah..


Ya Allah, aku memohon baginya kepadaMu keimanan yang selalu mendampingi hatinya, dan keyakinan yang kuat sehingga dia tak pernah mengeluh dan tak pernah merasa lelah bahwa tidak akan menimpa dirinya kecuali apa yang telah Engkau tentukan baginya dan bahwa apa saja yang telah menimpa dirinya bukanlah semata-mata sebuah ketentuanMu tanpa ada kebaikan yang bisa dia peroleh untuk meningkatkan kecintaannya kepada Mu.


Ya Allah…tetapkanlah hati sahabatku dengan kecintaannya kepadaMu, dengan seluruh keihklasannya kepadaMu, dengan segala kemampuan untuk meraih ridhoMu. Ya Allah… jadikanlah cintanya seluruhnya hanya kepadaMu dan amal perbuatannya seluruhnya hanyalah untuk meraih tempat terbaik di sisi Mu, yang tak akan lekang oleh apapun… dan jauhkanlah ia dari apa-apa yang bisa menjauhkannya dari cinta Mu…


Ya Allah, yang Maha mengabulkan setiap doa hambanya… Kabulkanlah permohonan ini… Sungguh hanya Engkaulah sebaik-baik tempat meminta dan tempat memohon pertolongan…


Jaga dan ridhoilah ukkuwah persahabatan kami, hingga kami berkumpul kembali di tempat yang mulia di sisiMu ya Allah… amin…


Allahumma amin….






untuk sahabat sejatiku.. Nosazy TM & Bakicot Community


ditulis dengan rasa bahagia dan rindu untukmu..

Minggu, 01 September 2013

Untukmu Mantan Terindah



“Hey, apa kabar? Masih ingat aku kan? Orang yang dulu pernah kamu sayangi banget. Orang yang kamu dulu sebut namanya di do’a kamu. Kalau aku, nggak ada bedanya sekarang sama dulu.. dari dulu sampai dengan sekarang, tetap kamu yang aku sayang. Dari dulu sampe sekarang.. selalu ada nama kamu ditiap do’a ku. Dan sekarang aku mau tanya sama kamu.. bagaimana pagi mu setelah aku tidak lagi bersamamu?
Apa tetap menyenangkan seperti pagi-pagiku dulu saat kau masih rajin mengucapkan selamat pagi untukku? Atau kah pagi-pagi mu yang sama pilunya denganku? Apa tiap kamu bangun, kamu sadar kamu bukan lagi milikku, apa kamu pernah ngerasa ada ribuan ton truk besar yang menimpa dada kamu? Apa kamu rasa tiap pagi rasanya begitu pilu? Apa kamu merasakan hal-hal seperti itu? Kalau iya, mungkin kamu nggak sendiri. Aku temanmu. 
Aku nggak tau apa ada orang bodoh selain aku di dunia ini. Aku kerap menghibur diriku sendiri dengan janji-janji bodoh dari otakku.
Perasaanku biasanya akan tenang jika aku berpikir mungkin suatu saat kamu akan datang atau semacamnya. Aku kangen kamu tapi aku gak tau cara mengungkapkannya.. apa kamu tau gimana rasa sakitnya? Saat kamu kangen seseorang, dan orang itu bahkan nggak pernah inget kamu?
Yang aku tau kamu dulu pernah sayang ke aku tulus, yang aku ingat hanya kenangan dan masa lalu yang terlalu manis buat aku lupain. Aku nggak ngerti gimana caranya aku bisa ngelupain orang kayak kamu.. orang yang ngasih hal-hal terindah dalam hari-hari aku yang kadang nggak terlalu menggembirakan. Aku kerap menangis.

Awalnya setelah kamu pergi, aku menangis kehilanganmu.. lama-kelamaan aku menangis bukan karena itu, saat itu aku bisa belajar bertahan tanpa kamu.. aku menangis karena aku sadar ternyata Cuma kamu yang aku butuhkan.. lalu berubah lagi, kemudian aku menangis karena aku bingung gimana caranya biar aku bisa sama kamu lagi.. tapi itu ternyata nggak ada gunanya.. semua yang aku lakuin setelah aku nangis Cuma bisa dapat hasil nol besar.. yang ada malah bikin aku tambah terpuruk dalam masa lalu aku sama kamu.
Lalu aku menangis lagi, aku menangis ketika aku sadar bahwa kamu udah ngelupain aku.. jujur, mungkin tangisan itu yang paling sakit.. lalu tangis itu berubah lagi alasannya.. aku menangis karena kamu udah nemuin orang baru yang ngegantiin aku.

Aku nangis. Dan aku harap sehabis itu aku nggak nangis lagi. Aku tau masa depan aku masih panjang dan nggak ada gunanya dihabiskan dengan air mata. Tapi aku salah.. beban hidup yang bikin aku kepayahan malah selalu ngingetin aku tentang kamu.. aku ingat kamu yang selalu ngasih support ke aku dan nenangin hati aku kalau aku lagi kesel atau sedih. Sumpah, itu kehilangan yang menyakitkan.

Aku bingung aku harus cerita ke siapa.. aku nggak mau terus-terusan ngerepotin temen-temen aku, aku nggak tau siapa yang bisa ngasih aku dukungan kayak yang kamu kasih. Aku pengen cerita dan nangis di depan kamu aku mau nuangin semua perasaan kesel dan sedih aku di dekat kamu, Cuma sayang.. di saat-saat kayak gitu, kamu masih punya ‘yang lain’ yang harus kamu dukung.

Apa aku terlalu ketergantungan sama kamu? Apa salah? Aku sayang kamu dan yang aku tahu dari dulu kamu juga sayang aku, tapi mungkin cuma 'dulu'. Aku selalu inget kamu kapanpun aku diam.. satu hari, nggak ada istilah nggak mikirin kamu. Aku nggak bisa buat berhenti.. aku selalu cari cara lain buat berhenti mikirin kamu.. tapi semuanya nggak ada gunanya, bahkan waktu aku berusaha sembunyi ditengah ramainya tertawaan temen-temen aku.. aku selalu aja sedih karena kamu. Aku nggak ngerti gimana caranya..

Tiap aku denger lagu-lagu yang suka aku dengerin waktu aku masih sama kamu, aku pasti inget kamu. Aku selalu pengen nangis dan lari dari semuanya. Aku Cuma butuh kamu.. aku Cuma pengen kamu balik? "Tapi kenapa begitu sulit?”

Minggu, 25 Agustus 2013

" Kenangan Terindah Saat Bersamamu "









Teringat sepintas di ingatanku Namun sakit terasa mengulang-Nya Perih hatiku yang tersakitimu Pernahkah kau mengingat-Nya Mengapa memory cintaku Selalu terungkit-ungkit lagi Aku lelah, dan aku bingung Bagaimana cara melupakan dirimu Dulu kau sangat memujaku Dulu kau sangat sayang kepadaku Dulu kata-katamu sangat manis Yang selalu keluar dari mulutmu Namun sekarang aku mendengarnya Tapi bukan itu aku Ucapan itu untuk orang lain Terlalu sakit bila mendengar-Nya di telingaku Ku ingin menghapus semuanya Namun aku tak sanggup untuk menghapus-Nya Menghapus kenangan itu.